“Pembuatan
Keputusan dalam Rekruitmen,
Proses Seleksi,
Pertukaran dan Arus Informasi serta Pohon Keputusan”
A. Pembuatan Keputusan dalam Rekruitmen
Decision Making (Pembuatan
Keputusan) dalam rangka rekruitmen tidak terlepas dari kemungkinan terjadinya
kesalahan manusia (Human Error) yang dapat menyebabkan proses rekruitmen
tidak menghasilkan Output yang optimal.
Human Error dalam pengambilan
keputusan dapat di sebabkan beberapa hal. Pertama, kemungkinan apabila
pelamar yang potensial justru memutuskan untuk tidak melanjutkan melamar
dikarenakan hal-hal tertentu, baik disengaja maupun tidak di sengaja. Misalkan
hal-hal yang disengaja misalkan calon pegawai melanjutkan untuk melanjutkan
studi, memilih pekerjaan lain yang lebih menguntungkan. Hal-hal yang tidak
disengaja antara lain pelamar mengalami musibah, terjadi kecelakaan, sakit dan
lain-lain.
Kedua, cara rekruitmen yang
dilakukan perusahaan. Misal keterangan dan informasi salah pada saat
menampilkan iklan lowongan (Vavancy) dimedia masa, waktu penerimaan
lamaran yang terlalu pendek dan lain-lain.
Pemberian informasi memberikan kontribusi yang besar
terhadap proses pembuatan keputusan dalam rekruitmen. Informasi yang perlu
diberikan dalam penayangan iklan di media masa tidak hanya terkait dengan
uraian diskripsi pekerjaan, tetapi perlu juga memperhatikan berbagai informasi
yang memberikan daya pikat kepada pelamar.
Informasi lowongan perlu memberikan daya pikat dalam pembuatan
keputusan rekruimen. Misalkan terkait dengan gaji, citra perusahaan,
spesifikasi pekerjaan.
B. Proses Seleksi
Keputusan akhir pengangkatan kandidikat dilakukan
oleh perusahaan. Organisasi dapat dikatakan memiliki nafas apabila memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan apapun dan siap mengambil segala
konsekwensi keputusan. Contoh Apabila perusahaan merekrut konsultan MSDM, maka
peran konsultan tidak sampai kepada pembuatan keputusan hasil seleksi dan
pengangkatan. Tetapi sebatas memberikan rekomendasi dan saran. Keterlibatan
konsultan pada proses seleksi pada tahap akhir berkaitan dengan negosiasi
kontrak perlu diadakan karena perlunya kehati-hatian dan saran professional.
Dalam seleksi juga harus mempertimbangkan feed
back atau umpan balik dari para pelamar yang “kalah” maupun pelamar yang
terpilih dalam proses seleksi. Beberapa umpan balik yang dapat diberikan kepada
para pelamar setelah proses seleksi antara lain :
1. Bagaimana
pandangannya terhadap proses seleksi dan rekruitmen yang harus dialkukan oleh
perusahaan?
2. Bagaaimana
tingkat kepuasannya terhadap proses seleksi dan rekruitmen yang telah dilakukan
perusahaan?
3. Hal-hal
yang perlu diperbaiki dalam proses seleksi dan rekruitmen yang telah dilakukan
perusahaan.
C. Pertukaran dan Arus Informasi
Perkembangan terkini menyebabkan proses rekruitmen
dan seleksi perlu memberikan perhatian yang besar terhadap proses pertukaran
dan arus informasi. Para pelamar era sekarang tidak hanya menuntut informasi
yang rinci dan spesifik mengenai deskripsi perusahaan, tapi mereka juga
mengharapkan informasi yang lebih mengenai citra ornanisasi, kredibilitas
organisasi, dan daya pikat dari pekerjaan yang ditawarkan.
Dalam kasus rekruitmen yang tuntutannya skill,
maka bagi pelamar yang memiliki kualifikasi dan ketrampilan, pelamar akan
memiliki daya posisi tawar yang tinggi. Posisi tawar yang tinggi meyebabkan
perusahaan memiliki ketergantungan kepada ketrampilan yang dimiliki oleh
karyawan tersebut. Perusahaan dengan
sendirinya akan memberikan sebanyak informasi yang dibutuhkan oleh pelamar
dengan kriteria ini.
Berikut
skema yang menunjukkan pertukatan arus informasi :
Pertukaran Arus Informasi
Pengumuman jabatan yang harus di isi
Ekpresi ketertarikan dari pelamar
Informasi lanjutan
Penelitian informasi
Informasi informal
Pertemuan kedua belah pihak
Memutuskan apakah berhenti atau menolak
Peristiwa seleksi
Keputusan untuk berhenti atau menolak
Pengangkatan final
Keputusan menarik atau menolak
Keputusan untuk menyempurnakan kontrak
Informasi yang salah
dalam rekruitmen dan seleksi dapat berimplikasi negative baik bagi kandidat
maupun dari perusahaan. Bagi kandidat yang diterima, informasi yang salah
selama rekruitmen dan seleksi dapat menyebabkan :
1. Ketidakpuasan
terhadap pekerjaan
2. Rendah
diri hingga merasa terampas harga dirinya
3. Hambatan
dalam kemajuan karir
4. Menurunnya
harmoni dan kebahagiaan dalam rumah tangga
5. Kehidupan
masa depan yang kurang cerah
6. Kompetensi
yang kurang terakomodasi oleh pekerjaan
Bagi
perusahaan, informasi yang salah selama rekruitmen dan seleksi dapat
menyebabkan :
1. Kinerja
perusahaan secara keseluruhan rendah
2. Menurunnya
produktifitas
3. Menurunnya
kualitas pelayanan terhadap pelanggaran
4. Menurunnya
kualitas barang dan jasa
5. Menurunnya
etos kerja pada staf yang lain.
D. Pohon Keputusan
Seleksi merupakan
bagian yang cukup pelik dalam pengambilan keputusan. Misalkan, seorang pelamar
dengan skill tinggi belum tentgu dapat dijadikan pertimbangan untuk diterima
sebagai tenaga kerja baru. Perlu pertimbangan lanjut, apakah skill
tinggi itu benar-benar diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang efektif dalam
jabatan?
Pohon keputusan dalam
proses pembuatan keputusan seleksi adalah sebagai berikut :
Yang perlu diperlukan
Ya
Ketrampilan :
Ya
Komunikasi Tidak Buang
Ya
Keahlian :
Ya
Ya
Angkat