Rabu, 30 Juli 2008

ahlan wasahlan

SELAMAT DATANG KE DUNIA PENDIDIKAN AL IRSYAD PURWOKERTO

Syeh Rombangi SH,SHI


Ahlan wasahlan di dunia pendidikan al irsyad Purwokerto. Kami mengajak Anda berpartisipasi membangun masyarakat pembelajar (learning society), menyongsong datangnya era baru yang merobohkan batas-batas wilayah nasionalistas sehingga dunia terasa lebih kecil, namun wajah budaya, bahasa, dan agama terasa lebih beragam.

Memasuki pergaulan global, bangsa Indonesia sangat memerlukan tampilnya generasi baru yang memiliki kompetensi, integritas, dan visi ke depan yang jelas. Dan itu semua harus disiapkan secara sadar, cerdas, dan berencana oleh pihak Pemerintah maupun masyarakat, terutama oleh orang tua yang menginginkan putra-putrinya siap, dan bahkan penuh antusias menghadapi masa depan yang penuh perubahan, inovasi, dan kompetisi.
Di Al irsyad, setiap individu adalah istimewa dan layak memperoleh pelayanan dan penghargaan yang sama karena Tuhan telah menganugerahkan kita derajat dan hak-hak yang sama, sekalipun dengan potensi, minat, dan pertumbuhan pribadi yang berbeda-beda.
Pendidikan al irsyad berusaha memberikan fasilitas dan bimbingan bagi pertumbuhan intelegensi siswa secara utuh, sehingga ukuran keberhasilan anak didik tidak diukur secara seragam, melainkan sesuai dengan potensi dan minat masing-masing. Di al irsyad, pendidikan karakter sangat dipentingkan karena pendidikan life skill disamping special skill akan sangat diperlukan dalam kehidupan mendatang yang penuh perubahan yang masih sulit diprediksi.
Sekali lagi, Selamat Datang di Al Irsyad. Dengan senang hati kami akan melayani, mendengarkan, dan bekerja sama dengan Anda untuk memajukan pendidikan putra-putri Anda, meningkatkan kualitas dan martabat bangsa.

Wawasan Pendidikan Madania
Apa yang menjadi wawasan ataupun filsafat Pendidikan Al Irsyad sebagian sudah terkandung dalam kata “al irsyad” itu sendiri..

Wawasan Kesiswaan
Setiap siswa merupakan individu yang unik, tidak mungkin sama dan identik dengan yang lain. Oleh karena itu baik orang tua maupun guru hendaknya bisa menerima dan menghargai keunikan setiap siswa. Sebagai makhluk Alloh Yang Maha Suci, setiap pribadi siswa pada fitrahnya adalah suci, senantiasa ingin mengarahkan pertumbuhan dirinya untuk mengembangkan potensi dirinya dengan acuan nilai-nilai kebaikan, kebenaran, dan keindahan. Tugas sekolah dan orang tua adalah memberikan fasilitas dan dorongan serta bimbingan serta bimbingan pada siswa didik untuk mengembangkan potensi dan minat yang menjadi pilihannya dalam lingkungan yang beradab, yang di dalamnya tumbuh kultur sekolah yang saling menghargai hak-hak dan bakat masing-masing siswa.

Wawasan Keindonesiaan
Adalah sebuah kenyataan sosial-historis yang pantas kita syukuri bahwa Indonesia merupakan bangsa dan negara yang sangat kaya dengan ragam budaya, flora dan fauna sebagai sebuah konsep dan cita-cita bersama tentang sebuah negara bangsa yang berkeadaban, Indonesia bukan merupakan warisan masa lalu yang sudah final, melainkan harus kita wujudkan bersama tanpa henti dari waktu ke waktu. Dengan demikian, keindonesiaan adalah sebuah konsep dan cita-cita mulia yang dinamis, yang memerlukan dukungan, partisipasi, dan bahkan pengorbanan dari semua warga bangsa, tanpa pandang suku, ras, budaya, dan agama. Cita-cita keindonesiaan ini senantiasa ditanamkan pada setiap siswa agar mereka memiliki semangat patriotisme.

Wawasan Internasional
Menyadari sepenuhnya bahwa pergaulan antar bangsa berlangsung semakin intens, di mana batas geografis dan budaya sudah bisa terhubungkan melalui teknologi moderen dan mobilitas penduduk bumi, maka kita – siap atau tidak siap – sesungguhnya sudah masuk dalam jaringan masyarakat global.
idikan Berbasis Masyarakat
Pada dasarnya pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua dan masyarakat, sedangkan negara lebih berperan sebagai fasilitator, bukan penentu, dalam mengembangkan rambu-rambu kurikulum, pengawasan dan menyusun kebijakan umum pendidikan yang menyangkut tugas dan wewenang negara dalam mengembangkan sumber daya warga negara. Dengan demikian peranan, keterlibatan dan partisipasi masyarakat, khususnya orang tua murid, sangat vital bagi upaya pengembangan Pendidikan Al irsyad. Sebagai “stake holders”, masyarakat pengguna jasa pendidikan, orang tua dan murid, serta lembaga-lembaga riset dan Perguruan Tinggi harus dilibatkan dan didengarkan aspirasinya karena tugas utama sekolah adalah membantu mengembangkan potensi dan minat siswa didik untuk membangun masa depan mereka, memasuki dunia yang jauh berbeda dari dunia generasi sebelumnya. Di al irsyad diusahakan agar tak ada tembok pembatas antara realitas kehidupan sosial dan pendidikan yang diterima di sekolah.

Membangun Masyarakat Pembelajar
Pendidikan al irsyad tidak hanya mengandalkan transfer pengetahuan antara guru dan murid yang berlangsung di ruang kelas melainkan – lebih dari itu – memiliki agenda untuk mebangun sebuah masyarakat pembelajar (learning society). Masing-masing pihak yang terlibat adalah berperan sebagai guru dan sekaligus juga sebagai murid karena setiap orang haruslah senantiasa belajar dari yang lain, dan juga berbagi kepada yang lain. Baik guru, orang tua, pengurus, masyarakat sekitar maupun murid kesemuanya dikondisikan untuk bisa saling belajar dan berbagi pengalaman hidup sehingga pada urutannya apa yang disebut masyarakat pembelajar merupakan kultur Sekolah al irsyad. Usaha ini dilakukan antara lain melalui serial workshop, pelatihan dan pertemuan informal dalam suasana akrab dan bermutu.

Active Learning dan Kurikulum Terpadu
Kurikulum Sekolah al irsyad tetap mengikuti rambu-rambu dan ketentuan yang digariskan oleh pihak Departemen Pendidikan Nasional, selain itu juga punya kurikulum khas al irsyad sendiri. namun dikembangkan dan diperkaya mengingat banyak kebutuhan siswa dan orang tua yang harus dipenuhi. Antara lain ialah pengembangan kepribadian, menyangkut aspek pengembangan “emotional intelligent” (EI), “spritual intelligent” (SI) dan intelegensi lain serta keterampilan menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris dan arab. Karena yang menjadi subyek utama dalam belajar adalah siswa, maka Pendidikan al irsyad menerapkan pendekatan “active learning” di mana para guru lebih berperan sebagai fasilitator dan stimulator, sedangkan yang lebih aktif adalah para siswa. Suasana belajar dikondisikan untuk selalu nyaman – fun and enjoyable – agar daya tangkap dan daya kreasi siswa selalu segar. Kurikulum terpadu diterapkan agar siswa dapat memiliki kecakapan untuk saling menghubungkan antara satu pelajaran dengan yang lain dan mampu mengkaitkan dengan pengalaman hidup sehari-hari karena sesungguhnya sifat ilmu itu saling berkait-kaitan. Dengan kurikulum terpadu pemanfaatan waktu juga lebih efisien untuk menyelesaikan beban kurikulum yang ada.

Ekstra Kurikuler dan Apresiasi Budaya
Pendidikan al irsyad selalu meningkatkan fasilitas dan perhatiannya untuk membantu para siswa mengembangkan minat dan potensi dirinya dalam bidang ekstra kurikuler, terutama yang berkaitan dengan seni, olah raga, dan apresiasi budaya. Kegiatan ini di samping sangat penting untuk pengembangan pribadi siswa juga berdampak positif bagi terciptanya iklim belajar yang kondusif karena akan menyelaraskan pertumbuhan intelegensi siswa secara seimbang dan merata. Pendidikan yang hanya menekankan pada aspek IQ (intelectual quotient) tanpa diimbangi pengembangan intelegensi lainnya, terutama intelegensi yang berkaitan dengan seni, sosial, dan budaya pada urutannya akan mengantarkan siswa sebagai seorang spesialis, tetapi kurang mampu menjadi pemimpin masyarakat.

Berwawasan Lingkungan
Peduli terhadap lingkungan alam dan sosial adalah salah satu komitmen Pendidikan al irsyad. Oleh karena itu, siswa didik, guru, orang tua, dan pihak pengurus memilliki program kemasyarakatan untuk membantu dan berpartisipasi bagi terwujudnya lingkungan sosial yang sehat. Pihak sekolah memiliki agenda untuk ikut serta meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang ada di sekitarnya melalui program bersama berupa pelatihan guru dan manajemen sekolah. Lewat program kemasyarakatan ini juga dimaksudkan sebagai media pendidikan agar Sekolah al irsyad, terutama para siswanya, memiliki daya empati dan simpati terhadap kehidupan nyata terhadap masyarakat sekelilling.

Kualifikasi Guru dan Karyawan


Sebagai sebuah masyarakat pembelajar, maka semua pihak yang bergabung dalam Pendidikan al irsyad haruslah memiliki visi dan komitmen bersama untuk menciptakan kultur sekolah yang edukatif dan saling menghargai profesi masing-masing. Apapun jenis tugas dan pekerjaan yang diemban, baik guru maupun karyawan, haruslah memiliki kompetensi dan rasa tanggung jawab untuk mendukung keberhasilan para siswa. Mengingat proses pendidikan pasti melibatkan banyak pihak, maka hubungan kemitraan, interdependensi, dan proses sinergi diusahakan untuk selalu dijaga dan ditingkatkan. Semuanya adalah guru dan sekaligus murid karena pendidikan adalah agenda hidup yang tak pernah berakhir, sehingga masing-masing haruslah bersikap rendah hati untuk menghargai kelebihan dan perbedaan mitra kerja. Kita hendaknya bisa belajar dari pengalaman orang. Kelebihan dan kekurangannya, keberhasilan dan kegagalannya. Dengan demikian program dialog, pelatihan, dan refleksi bersama bagi guru dan karyawan merupakan salah satu agenda Pendidikan al irsyad. Kehadiran, partisipasi, dan saran nara sumber ahli dari luar untuk meningkatkan kualitas pendidikan Al Irsyad sangatlah dihargai.